K.H. Abdurrahman Wahid, yang lebih akrab dipanggil dengan sebutan Gus Dur, adalah sosok yang mengesankan dalam sejarah Indonesia modern. Lahir pada tanggal 7 September 1940 dengan nama Abdurrahman ad-Dakhil, ia merupakan anak dari pasangan Wahid Hasyim dan Solichah. Keberadaannya dalam perjalanan sejarah Indonesia tercermin melalui peranannya sebagai pemikir, tokoh agama, dan juga sebagai presiden kelima Indonesia. Kita akan kupas tuntas Silsilah Gus Dur Menurut Habib Luthfi.
Gus Dur adalah seorang ulama Nahdlatul Ulama (NU) yang memiliki pemahaman toleransi dan pluralisme dalam beragama. Ia dikenal sebagai seorang yang berusaha mendorong dialog antarumat beragama, serta berupaya memperkuat kembali nilai-nilai keagamaan yang inklusif dan moderat. Pemikirannya yang kritis dan visionernya membawanya mendirikan jaringan-jaringan dialog antaragama seperti Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKUB) guna mendorong pemahaman yang lebih baik antara berbagai agama di Indonesia.
Gus Baha Ikut Mazhab Apa Ternyata
Masa kepresidenan Gus Dur dimulai pada 20 Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. Pada masa kepemimpinannya, ia menghadapi berbagai tantangan dan krisis politik yang kompleks. Meskipun masa jabatannya relatif singkat, ia berupaya keras untuk membangun tata pemerintahan yang lebih demokratis dan menghormati hak asasi manusia. Selain itu, Gus Dur juga dikenal karena kebijakan luar negerinya yang pro-aktif dalam mempromosikan perdamaian dan diplomasi di tingkat internasional.
Namun, di sisi lain, masa kepresidenan Gus Dur juga diwarnai oleh kontroversi dan konflik politik. Beberapa kebijakan yang diambilnya menuai kritik dari berbagai kalangan, dan akhirnya, Sidang Istimewa MPR tahun 2001 mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden.
Silsilah Gus Dur Menurut Habib Luthfi
Silsilah Gus Dur, atau K.H. Abdurrahman Wahid, memiliki akar nasab yang sangat terhormat dalam tradisi agama dan budaya Indonesia. Ia adalah seorang Sa’adah atau Alawiyin, sebuah cabang keturunan yang memiliki hubungan istimewa dengan keluarga Nabi Muhammad SAW. Nasab keluarga Gus Dur telah dicatat dan dipublikasikan dalam kitab “Talkhis” karya Abdullah bin Umar Assathiri, sebuah sumber berharga yang mengungkapkan garis keturunan yang melacak sejarah keluarga sampai kepada Rasulullah.
Sumber tersebut telah mendapatkan pengakuan dan validasi dari Rais Aam Jam’iyah Ahlith Thoriqoh Al-Muktabaroh An-Nahdliyyah, yaitu KH. Habib Lutfi Ali Yahya asal Pekalongan. Validasi ini memberikan legitimasi lebih lanjut terhadap keabsahan silsilah nasab Gus Dur sebagai seorang Alawiyin.
Silsilah nasab Alawiyin juga memperkuat ikatan Gus Dur dengan komunitas Nahdlatul Ulama (NU), organisasi Islam terbesar di Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan moderat dan kebhinekaan. Melalui dedikasinya terhadap ajaran Islam yang inklusif, Gus Dur berhasil menginspirasi banyak orang dan memainkan peran penting dalam mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang harmoni antaragama dan toleransi di Indonesia.
Berikut nasab lengkap Gus Dur adalah sebagai berikut:
- KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
- KH. Abdul Wahid Hasyim
- KH. Hasyim Asy’ari
- KH. As’ari
- Abu Sarwan
- Abdul Wahid
- Abdul Halim
- Abdurrohman (P. Sambud Bagda)
- Abdul Halim (P. Benawa)
- Abdurrohman (Jaka Tingkir)
- Ainul Yaqin (Sunan Giri)
- Ishak
- Ibrohim Asmuro
- Jamaludin Khusen
- Ahmad Syah Jalal
- Abdulloh Khon
- Amir Abdul Malik
- Alawi
- Muhammad Shohibul Mirbat
- Ali Choli’ Qosam
- Alawi Muhammad
- Muhammad
- Alawi
- Ubaidillah
- Ahmad Al-Muhajir Ilallah
- Isa Arrumi
- Muhammad Annaqib
- Ali Al-’Uroidi
- Ja’far Shodiq
- Muhammad Al-Baqir
- Ali Zaenal Abidin
- Husein
- putra Siti Fathimah Az-Zahro dan Ali
- RASULILLAH, MUHAMMAD SAW
Demikian Silsilah Gus Dur Menurut Habib Luthfi. Semoga bermanfaat untuk anda.