Maulid Nabi Kenapa Harus Diperingati?

Posted on

Dalam shahih Bukhari disebutkan bahwa ketika Abbas bin Abdul Mutholib melihat Abu Lahab setelah meninggalnya. Abu Lahab berada di dalam api yang sangat menakutkan. Kemudian Abbas bertanya kepada Abu Lahab apa yang diterima oleh Abu Lahab.

Abu Lahab menjawab, tidak ada ketenangan dan kenikmatan setelah aku mati kecuali pada setiap hari senin aku diberi keringan karena membebaskan budakku Tsuwaibah setelah Tsuwaibah memberikan kabar kelahiran Nabi Muhammad saw kepadaku.
Berikut ini adalah teks hadisnya secara lengkap.

وَقَالَ شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ عُرْوَةُ ثُوَيْبَةُ أَعْتَقَهَا أَبُو لَهَبٍ
Syu’aib berkata; Dari Az Zuhri, bahwa telah berkata Urwah; Yang membebaskan Tsuwaibah adalah Abu Lahab. (HR Bukhari 4953)
حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ عَنْ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُرْوَةُ بْنُ الزُّبَيْرِ أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ بِنْتَ أَبِي سُفْيَانَ أَخْبَرَتْهَا أَنَّهَا قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ انْكِحْ أُخْتِي بِنْتَ أَبِي سُفْيَانَ فَقَالَ أَوَتُحِبِّينَ ذَلِكِ فَقُلْتُ نَعَمْ لَسْتُ لَكَ بِمُخْلِيَةٍ وَأَحَبُّ مَنْ شَارَكَنِي فِي خَيْرٍ أُخْتِي فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ ذَلِكِ لَا يَحِلُّ لِي قُلْتُ فَإِنَّا نُحَدَّثُ أَنَّكَ تُرِيدُ أَنْ تَنْكِحَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ بِنْتَ أُمِّ سَلَمَةَ قُلْتُ نَعَمْ فَقَالَ لَوْ أَنَّهَا لَمْ تَكُنْ رَبِيبَتِي فِي حَجْرِي مَا حَلَّتْ لِي إِنَّهَا لَابْنَةُ أَخِي مِنْ الرَّضَاعَةِ أَرْضَعَتْنِي وَأَبَا سَلَمَةَ ثُوَيْبَةُ فَلَا تَعْرِضْنَ عَلَيَّ بَنَاتِكُنَّ وَلَا أَخَوَاتِكُنَّ قَالَ عُرْوَةُ وثُوَيْبَةُ مَوْلَاةٌ لِأَبِي لَهَبٍ كَانَ أَبُو لَهَبٍ أَعْتَقَهَا فَأَرْضَعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ أُرِيَهُ بَعْضُ أَهْلِهِ بِشَرِّ حِيبَةٍ قَالَ لَهُ مَاذَا لَقِيتَ قَالَ أَبُو لَهَبٍ لَمْ أَلْقَ بَعْدَكُمْ غَيْرَ أَنِّي سُقِيتُ فِي هَذِهِ بِعَتَاقَتِي ثُوَيْبَةَ

Telah menceritakan kepada kami Al Hakam bin Nafi’ Telah mengabarkan kepada kami Syu’aib dari Az Zuhri ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku Urwah bin Az Zubair bahwa Zainab binta Abu Salamah Telah mengabarkan kepadanya bahwa Ummu Habibah binti Abu Sufyan Telah mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah berkata,

Wahai Rasulullah nikahilah saudaraku binti Abu Sufyan.
Maka beliau balik bertanya: Apakah suka akan hal itu?
aku menjawab, Ya.
Namun aku tidak mau ditinggal oleh Anda.
Hanya saja aku suka bila saudariku ikut serta denganku dalam kebaikan. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: Sesungguhnya hal itu tidaklah halal (diperbolehkan) bagiku.
Aku berkata, Telah beredar berita, bahwa Anda ingin menikahi binti Abu Salamah. Beliau bertanya: Anak wanita Ummu Salamah? aku menjawab, Ya.

Maka beliau pun bersabda: Meskipun ia bukan anak tiriku, ia tidaklah halal bagiku. Sesungguhnya ia adalah anak saudaraku sesusuan. Tsuwaibah telah menyusuiku dan juga Abu Salamah.

Karena itu, janganlah kalian menawarkan anak-anak dan saudari-saudari kalian padaku. Urwah berkata; Tsuwaibah adalah bekas budak Abu Lahab. Waktu itu, Abu Lahab membebaskannya, lalu Tsuwaibah pun menyusui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

Dan ketika Abu Lahab meninggal, ia pun diperlihatkan kepada sebagian keluarganya di alam mimpi dengan keadaan yang memprihatinkan. Sang kerabat berkata padanya, Apa yang telah kamu dapatkan? Abu Lahab berkata.Setelah kalian, aku belum pernah mendapati sesuatu nikmat pun, kecuali aku diberi minum lantaran memerdekakan Tsuwaibah. (HR Bukhari 4711)

Dari tekt hadist yang dijelaskan secara gamblang di atas tentunya tidak ada keraguan lagi bahwa ketika seseorang merasa gembira atas kelahiran Nabi Muhammad saw maka mendapatkan kebaikan. Karena Muhammad saw adalah nabi terbaik dan rahmat untuk seluruh alam. Kelahirannya sudah dinantikan. Tidak benar kalau ada orang yang menganggap memperingati hari Nabi Muhammad sebagai sesuatu yang bid’ah. Karena peringatan kelahiran itu sebenarnya tidak ada pada hari itu saja, tetapi hendaknya setiap hari seseorang harus merasa gembira atas kelahiran nabi. Dan diwujudkan dengan berbuat baik. Jadi tidak cukup dengan kegiatan sederhana seperti peringatan maulid nabi setahun sekali.

 

Comments are closed.