Ibunda Gus Baha memang telah meninggalkan dunia yang fana. Namun kisah dan teladan yang baik masih bisa kita dapatkan melalui warisan berupa ilmu yang ditularkan melalui putranya yaitu KH. Bahauddin Nur Salim.
Gus Baha mulai menurut pengakuan beliau, mulai dikenal sebagai kyai (sebelumnya masih dikenal sebagai gus /anak kyai) sejak tahun 2005.
Gus Baha menceritakan sejak kepergian bapak KH Nur Salim, Ibunya menjadi lebih sering sakit sakitan.
Pada saat itu uang yang tersisa milik Gus Baha hanya 5 Juta saja. Ketika ibunya di rawat itulah uang untuk pengobatan Ibunya 4.9 juta atau hanya tersisa 100 ribu saja.
Pesan Gus Baha untuk murid nya waktu itu,”
Cung Duit iki entekno. Go Mbayar Gerah Ibune. Aku seneng duitku entek nggo mbagusi wong tuo. Koyo opo inaku nek duit ku entek nggo mbayar neng bar tak enggo sing ora nggenah.
Gus Baha
Artinya kurang lebih seperti ini. “Nak uang ini habiskan untuk membayar sakit-nya ibu. Saya suka kalau uangku habis untuk berbakti pada orang tua. Sungguh saya sangat hina jika uang yang saya habiskan ternyata untuk pergi ke Bar atau untuk sesuatu yang tidak jelas tujuannya.
Gus Baha juga melanjutkan ceritanya.
Banyak orang Narukan yang menangis ketika Gus Baha bercerita tentang seorang anak yang sering mengeluh saat ibunya meninggal. Dia mengeluhkan telah mengeluarkan banyak uang untuk ibunya. Anak itu lantas bertemu gus Baha. Anak ini lantas menangis tersedu sedu mengakui bahwa pandangannya selama ini telah salah.
Pelajaran apa yang diambil dari kisah di atas
Seorang anak harus merasa bahagia saat uang yang dimilikinya digunakan untuk membahagiakan orang tua.
Uang yang dihabiskan untuk membahagiakan orang tua atau ibu adalah uang yang terbaik yang pernah direzekikan untuk seseorang. Dan Gus Baha sangat bersyukur atas hal ini. Walaupun uangnya habis, Gus Baha tidaklah merasa sedih malah bergembira dan bersyukur rezeki ini bisa digunakan untuk berbuat baik dan berbakti kepada orang tua.
Mengikhlaskan uang untuk berbakti kepada orang tua itu tidak mudah
Berbakti kepada orang tua bukanlah hal yang mudah. Semua orang hampir pernah diuji dengan hal ini. Saatnya dia dihadapkan dengan pilihan antara berbakti dan kepentingan diri sendiri. Hal ini tidaklah mudah jika tidak dilatih.
Segala sesuatu harus dilatih mulai dari yang termudah. Karena akan ada masanya tiba saatnya ujian yang berat.
Simak Video Gus Baha Bercerita tentang Ibunya berikut ini.
Itulah ulasan yang dapat Anda dapatkan dari Pilar17, semoga informasi dari artikel ini dapat berguna untuk Anda. Masih banyak informasi lainnya yang bisa Anda dapatkan dari Pilar17.com dari kategori artikel religi, berita, social media, gaya hidup bahkan tentang kesehatan seperti mengulas tentang obat stroke herbal.
1 comment
Comments are closed.