Hukum Shalat Dhuha

Hukum Shalat Dhuha Dan Waktu Paling Utama Melaksanakannya

Posted on

Hukum Shalat Dhuha – Dhuha dikenal sebagai shalat penarik rezeki. Sholat dhuha terkenal memiliki banyak keutamaan. Tidak semua orang bisa melakukannya. Baik karena tuntutan pekerjaan. Beruntung sekali di Indonesia kita diberi kebebasan beribadah. Kita bisa menjadwalkan shalat ini dalam to do list (yang akan dikerjakan) dengan mudah. Iya Shalat dhuha hukumnya sunnah.

Keutamaan Shalat Dhuha

عن أبي هريرة رضي الله عنه أنه قال : ” أوصاني خليلي بثلاثٍ : صيامِ ثلاثةِ أيامٍ من كل شهر ، وركعتي الضحى ، وأن أوتر قبل أن أنام ” ( رواه البخاري

Rasulullah saw, kekasihku itu berwasiat padaku tiga hal pertama puasa tiga hari setiap bulan, kedua dua rakaat dhuha (setiap hari), ketiga shalat witir sebelum tidur.

Wasiat sering ditujukan untuk memperhatikan sesuatu yang penting. Rasulullah saw menganggap Sholat Dhuha sebagai salah satu ibadah yang penting. Dari ketiga wasiat ini manakah yang paling mudah untuk kamu kerjakan?

Ketiga hal tersebut yang pertama yaitu berpuasa 3 hari setiap bulan. Untuk waktu pelaksanaan puasa ini biasanya Rasulullah saw membaginya dalam permulaan, tengah bulan dan akhir bulan.

Yang kedua yaitu melaksanakan shalat dhuha. Shalat penarik rezeki seharusnya bisa dilakukan sebelum kita berangkat bekerja. Atau jika terpaksa kita bisa mencari waktu di tengah jam istirahat.

Yang ketiga yaitu melaksanakan witir sebelum tidur. Ibadah witir merupakan shalat penutup. Sebelum tidur, kita bisa menyempatkan satu rakaat.

Waktu Sholat Dhuha

Shalat Dhuha memiliki waktu mulai dari setelah matahari terbit. Dan batasnya sampai matahari terasa panas atau terik. Jadi bisa dikerjakan sekitar pukul 07.00 – 11.00. Perkiraan waktu ini tentu berlaku untuk wilayah Indonesia. Berbeda lokasi dan negara tentu sangat mempengaruhi kapan waktu Dhuha. Karena pelaksanaan waktu shalat ini ditentukan oleh posisi matahari.

Hukum Shalat Dhuha

Kebetulan Indonesia memiliki waktu yang mirip dengan Makkah dan Madinah. Dalam artian tidak terlalu jauh dari garis khatulistiwa. Berbeda dengan kutub utara dan kutub selatan. Maka penentuan waktu untuk dhuha tentu hanya berdasarkan perkiraan saja. Karena penentuan menggunakan waktu matahari tentu akan merepotkan.

Apakah kamu tahu waktu dhuha di kutub utara atau selatan? Silahkan bagikan di kolom komentar jika memiliki pengalaman tentang hal ini.

Tata Cara Shalat Dhuha

Dhuha dikerjakan minimal 2 rakaat. Boleh dikerjakan 2 rakaat salam atau 4 rakaat tanpa tahiyyat dan diakhiri dengan salam. Pelaksanaan shalat ini sama dengan yang lainnya. Dimulai dari niat diakhiri dengan salam.

Imam Syafii menganggap niat sesuatu yang istimewa. Tidak heran jika Syafiiyah melafadzkan (membaca pelan) niat sebelum takbir. Maksud dari melafadzkan adalah agar hati sudah siap untuk berniat mengerjakan shalat. Berikut ini adalah lafadz niat yang digunakan.

أصلى سنة الضحى ركعتين لله تعالى

Ushalli sunnatad dhuha rak’ataini lillahi ta’ala. Aku niat shalat dua dua rakaat karena Allah.

Tempat Untuk Sholat

Dhuha boleh dilaksanakan dimana saja. Dengan ketentuan tempat tersebut suci, bebas dari najis (kotoran). Tempat yang paling mudah untuk melaksanakan ibadah. Laksanakanlah. Tetapi jika bisa memilih, boleh memilih masjid untuk shalat. Tetapi yang paling utama dan penting yaitu tempatnya suci dan pantas untuk beribadah.

Doa Shalat Dhuha

Doa Shalat sangat bermacam macam. Tetapi ada salah satu yang paling masyhur atau terkenal. Diantaranya yaitu doa berikut ini.

اللَّهُمَّ إنَّ الضُّحَى ضَحَاؤُك وَالْبَهَا بَهَاؤُك وَالْجَمَالُ جَمَالُك وَالْقُوَّةُ قُوَّتُك وَالْقُدْرَةُ قُدْرَتُك وَالْعِصْمَةُ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَإِنْ كَانَ مُعْسِرًا فَيَسِّرْهُ وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِكَ وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ

allahumma innad dhuhaa dhuha uka, wal bahaa bahaa-uka, wal jamaala jamaa-luka, wal quwwaata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal ishmata ishmatuka. allahumma inkaana rizqi fis-samaa-i fa-anzilhu, wainkaana fil-ardli fa akhrijhu, wainkaana mu’siron fayassirhu, wainkaana charooman fathohhirhu, wainkaana ba’iidan faqorribhu, bichaqqi dhuhaaika, wajaamalika, wabahaaika, waqudrotika, waquwwatika, waishmatika, aatini maa’ataita ‘ibaadakash-sholihiin.

(Ya allah sesungguhnya waktu ini adalah dhuha-Mu, dan keindahan adalah keindahan-Mu, dan kebagusan adalah kebagusan-Mu, dan kemampuan adalah kemampuan-Mu, dan kekuatan adalah kekuatan-Mu, serta perlindungan adalah perlindungan-Mu. ya allah apabila rizqiku berada di langit maka mohon turunkanlah, bila di bumi mohon keluarkanlah, bila sulit mudahkanlah, bila jauh dekatkanlah, dan bila haram bersihkanlah, dengan haq dhuha-Mu, keindahan-Mu, kebagusan-Mu, kemampuan-Mu, kekuatan-Mu dan perlindungan-Mu, berikanlah kepadaku apa saja yang engkau berikan kepada hamba-hambamu yang shaleh).

Shalat ini merupakan shalat sunnah yang utama. Boleh dilakukan setiap hari. Ibadah ini sangat baik untuk memperoleh sesuatu yang paling diharapkan yaitu ampunan. Dengan shalat ini kita berharap diberikan ampunan yang luas. Menjalani hari dengan lebih baik. Dan melakukan yang terbaik sebagai bentuk ibadah. Jadi kita bisa menjalani hidup lebih optimis.

Hukum Shalat Dhuha Terlalu Lama Saat Bekerja

Dalam bekerja semua tentu harus tetap memperhatikan tupoksi. Tugas pokok dan fungsi. Ketika seorang pekerja melupakan tupoksi maka berarti dia sudah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Oleh karena itu, apa yang dilakukan orang yang sholat dhuha terlalu lama dan bisa menyebabkan PHK sangat tidak dianjurkan. Jangan sampai ada ucapan, orang itu dipecat karena shalat. Jangan menjadikan ibadah menjadi masalah. Karena seharusnya menjadi jalan keluar dari semua masalah. Jadi lebih bijaklah saat melakukan ibadah. Terutama jika berkaitan dengan manusia lain pada umumnya.