Mungkin kamu sudah terbiasa melihat orang yang pesimis dan nyinyir kepada pemerintah. Itu hal yang wajar, tidak semua orang dilahrikan dalam keadaan bahagia. Banyak tekanan hidup dan hal yang tidak menyenangkan. Sehingga tidak heran jika seseorang mencari pelampiasan untuk emosi termasuk diantaranya adalah melalui media sosial. Dan paling enak memang memberikan “cangkem elek” kepada orang lain.
Tidak lepas dari serangan netizen yaitu Presiden Joko Widodo. Ada yang bilang plin plan, penanganan lambat dan masih banyak lainnya kamu pasti lebih jago untuk melakukannya bukan? Ups bercanda bosku. Netizen sekarang juga sudah mulai cerdas bahwa perbuatan nyiynyir di media sosial bukanlah sesuatu yang bijaksana. Netizen Indonesia memang keren. Salah satunya postingan dari Bang Cemink.
KENAPA DULU DIRAHASIAKAN..??
(dan kenapa dulu Lockdown Jakarta ditolak?)
Sedikit banyak saya mulai paham, kenapa diawal-awal menyebarnya pandemi Covid-19, banyak data yg ditutupi oleh pemerintah, dan sekarang ini malah justru DIBUKA.
Ditutupi bukan berarti diam, karena dgn kemampuan negara yg serba terbatas, fasilitas perawatan dan alat uji terus ditingkatkan
Setidaknya ada 2 alasan kenapa dulu data sebaran Covid-19 ditutup :
- Untuk meredam kepanikan
- Untuk melokalisir episentrum penyebaran
Dari awal “aparat” sudah membuat simulasi skenario terburuk pandemi Covid-19 di Indonesia, termasuk jumlah pasien dan sebarannya. BIN sudah membuat simulasi perhitungannya.
Dan sikap pemerintah yang awalnya seolah terkesan MENGANGGAP ENTENG, justru berawal dari data simulasi tadi, sengaja dicitrakan demikian, demi mencegah KEPANIKAN.
Artinya:
Sejak awal semuanya sudah sangat DIPERHITUNGKAN.
Coba bayangkan, jika saat 2 (dua) pasien PDP pertama dari Depok terungkap, lalu pemerintah secara VULGAR menyebut bahwa suspek ODP terbanyak ada di kota Jakarta
Kira-kira apa yg akan terjadi?
Kepanikan massa
Mudik besar-besaran
Dan tersebarlah ODP Covid-19 ke seluruh provinsi
Saat ini episentrum Covid-19 ada di Jakarta, dan saya lihat memang inilah skenario yg “diinginkan” pemerintah
Jakarta memang dijaga supaya jadi episentrum Covid-19, dan JANGAN SAMPAI muncul episentrum-2 baru di provinsi lainnya
Pertanyaannya:
KENAPA JAKARTA?
Sederhana:
Karena tidak ada provinsi yg fasilitas kesehatan, ketersediaan lab, obat, logistik APD dan koordinasi aparat, yg SEBAIK Jakarta
Dari 4.557 kasus Covid-19, 2.186 nya (48% nya) ada di Jakarta, dan sejauh ini Jakarta MASIH MAMPU mengatasi situasi
Bayangkan….
Seandainya sebarannya berubah, dari 4.557 kasus tadi, 1.000 ada di Jawa Timur, 1.500 ada di Jawa Tengah…..
AKAN SANGAT MENGERIKAN…
Maka ceritanya akan jauh berbeda, dan tingkat kerusakannya tidak bisa dibayangkan, karena fasilitas kesehatan di luar Jakarta, amat sangat berbeda tingkat kesiapannya
Provinsi di luar Jakarta bisa kolaps betulan.. Dan ini yg sangat dijaga oleh pemerintah. TERBUKTI STRATEGINYA JITU…
Lantas kenapa sekarang dibuka?
Sederhana :
Karena daerah saat ini SUDAH SIAP
Siap membendung arus mudik
Siap dalam mengedukasi masyarakatnya
Siap dengan fasilitas perawatan
Dan siap dengan logistik obat dan APD
Ini juga sekaligus menjawab pertanyaan besar, kenapa pemerintah tegas menolak LOCKDOWN Jakarta.
Tidak semata-mata soal kekhawatiran akan berhentinya RODA EKONOMI
Karena anda bayangkan saja, bila dulu ada pengumuman Jakarta akan di lockdown, kira-kira AKAN ADA BERAPA RIBU ORANG YG MENDADAK MUDIK…?
DAN AKAN ADA BERAPA EPISENTRUM BARU DI LUAR JAKARTA..?
Sejauh ini, stagegi pemerintah terbukti teramat sangat jitu
Allah SWT selalu melindungi negeri ini……
Ini saya copas dari …
Thomy Setiawan …
Itulah sebabnya mengapa hingga detik ini SAYA masih tetap mendukung PANGLIMA HEBAT itu… yaitu Bpk Jokowi.
Itulah tulisan yang ditulis oleh. Tentu hal ini merupakan pendapat pribadi dan kita penulis hanya menuliskan hal yang positif saja yang pasti bukan hoax, dan tidak menyebarkan kebencian. Jika kamu setuju share artikel ini.