Bolehkah Pasien Stroke Makan Telur?

Bolehkah Pasien Stroke Makan Telur?

Posted on

Telur merupakan salah satu makanan yang banyak disukai oleh masyarakat. Sayangnya beredar di tengah masyarakat bahwa pasien stroke tidak boleh mengonsumsinya. Sebenarnya bolehkah pasien stroke makan telur? 

Sebelum membahas mengenai kaitan antara telur dan pasien stroke, mari kita bahas dahulu mengenai penyakit stroke ini. 

Apa itu Stroke dan Apa saja Penyebabnya? 

Stroke merupakan kondisi permasalahan kesehatan yang berhubungan dengan arteri yang menuju ke dan di dalam otak. Penyakit ini terjadi ketika pembuluh darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke otak tersumbat maupun pecah. 

Ciri-ciri stroke pada usia muda hingga lanjut usia yang biasanya terjadi adalah kesulitan berbicara atau terdapat kelemahan pada salah satu sisi tubuh. Pada wajah juga bisa terjadi seperti sebagian wajah turun dan mati rasa. 

Ada berbagai macam penyebab stroke, tergantung dari jenis strokenya. Stroke iskemik merupakan stroke yang paling sering ditemui dan mendominasi dari seluruh kasus stroke yang ada di dunia ini. 

Perbedaan dari stroke tersebut adalah adanya pembuluh darah otak yang tersumbat atau menyempit sehingga terjadi kekurangan suplai darah ke otak. Kondisi ini disebabkan karena adanya timbunan lemak maupun gumpalan darah dan tidak jarang kotoran lain yang menumpuk di pembuluh darah. 

Stroke hemoragik merupakan stroke yang disebabkan adalah pembuluh darah yang pecah. Pembuluh darah ini bisa saja berada di sekitar otak maupun di dalam otak itu sendiri. 

Pembuluh darah melemah dan pecah itu dapat dipengaruhi oleh tekanan darah yang tinggi, mengonsumsi obat pengencer darah yang berlebihan, maupun trauma. Selain itu, stroke iskemik yang terlalu parah juga dapat mengakibatkan stroke hemoragik

Stroke jenis ini jarang terjadi namun termasuk ke dalam stroke yang parah dan mematikan. 

Berbeda dengan kedua jenis di atas, stroke iskemik transien sering disebut sebagai stroke ringan. Stroke ini memiliki ciri-ciri yang sama saat mengalami stroke, namun hanya dalam jangka waktu yang sebentar. Diperkirakan waktunya tidak sampai 24 jam. 

Apakah Boleh Pasien Stroke Makan Telur? 

Apakah Boleh Pasien Stroke Makan Telur?
Gambar oleh congerdesign dari Pixabay

Mari kita jawab pertanyaan di atas mengenai bolehkan pasien stroke makan telur? Mungkin pertanyaan ini muncul karena telur mengandung kolesterol yang tinggi, terlebih pada bagian kuningnya. 

Beberapa penelitian dilakukan untuk menemukan bagaimana efek dari mengonsumsi telur terhadap stroke, namun hasilnya masih bervariasi. Terdapat beberapa penelitian yang menganggap bahwa telur dapat meningkatkan risiko stroke. Namun terdapat pula penelitian yang membantah hal tersebut dan menyatakan bahwa telur dapat mengurangi risiko. 

Walaupun tinggi kolesterol, telur memiliki banyak nutrisi lainnya seperti protein, vitamin, fosfolipid, dan juga karotenoid. 

Jika dikaitkan antara telur yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh itu sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Hal ini karena ada banyak sekali hal-hal yang memengaruhi tinggi kolesterol dalam tubuh, seperti pola hidup yang tidak sehat . 

Sebuah studi yang diterbitkan di The BMJ mengatakan bahwa mengonsumsi satu telur perharinya tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung atau stroke. Lebih lanjut, penelitian di China juga menemukan bahwa mengonsumsi telur secara teratur dapat melindungi kesehatan jantung. 

Dengan begitu bisa diambil kesimpulan bahwa para pasien stroke boleh untuk makan telur setiap hari, namun tidak berlebihan. 

Baca juga: Perbedaan stroke hemoragik dan iskemik

Berapa Telur yang Boleh dan Aman untuk Dikonsumsi? 

Berdasarkan penelitian dari China, diketahui bahwa orang yang makan sekitar satu telur setiap harinya memiliki 26 persen risiko yang lebih rendah terkena stroke hemoragik. Lebih lanjut, mereka memiliki risiko kematian 28 persen lebih rendah dan risiko terkait CVD 18 persen lebih rendah. 

Penelitian lebih lanjut juga menyatakan bahwa mengonsumsi telur hampir setiap hari atau sekitar 5,32 perminggu dapat menurunkan risiko penyakit jantung sebesar 12 persen. Hal ini dibandingkan dengan orang yang jarang atau tidak mengonsumsi telur. 

Lantas sebenarnya berapa telur yang aman dan boleh untuk dikonsumsi? 

Jika dilihat dari kandungan kolesterol yang ada di kuning telur mencapai 237 mg kolesterol dan 250 mg fosfatidilkolin. Angka tersebut merupakan angka yang tinggi dan disarankan untuk tidak berlebihan mengonsumsi kuning telur. 

Menurut Australian Heart Foundation serta New Zealand Heart Foundation, konsumsi telur yang aman untuk pasien stroke maupun penyakit jantung adalah tidak lebih dari 6 butir dalam satu minggu. 

Namun, terdapat pula penelitian yang menyatakan bahwa lebih baik penderita stroke mengonsumsi putih telurnya saja karena mengandung protein yang tinggi. Inilah yang menjadi alternatif bagi para pecinta telur, karena bisa mengonsumsi putih telur dalam kesehariannya. 

Baca juga: Makanan yang harus dihindari penderita stroke

Apa saja Dampak Jika Mengonsumsi Telur Secara Berlebihan? 

Dilihat dari penjelasan di atas, maka jawaban dari pertanyaan bolehkah pasien stroke makan telur adalah boleh asalkan tidak berlebihan. Bagi penderita stroke juga disarankan untuk mengonsumsi putih telurnya saja yang minim kolesterol tapi tinggi protein.

Setelah mengetahui jawaban tersebut, lantas sebenarnya apa saja dampak dari mengonsumsi telur secara berlebihan? 

Berdasarkan dari penjelasan Healthline, sampai saat ini belum ada penelitian yang memberikan makan kepada sampelnya lebih dari tiga telur perhari. Namun, terdapat sebuah studi yang melihat bagaimana kondisi seorang pria yang mengonsumsi 25 telur setiap harinya. 

Hasilnya adalah pria tersebut memiliki kesehatan yang baik dan juga kadar kolesterol yang aman. Namun hasil ini tidak dapat dianggap dan disamaratakan untuk seluruh orang, terlebih tidak seluruh telur itu sama. 

Telur-telur yang ada di supermarket merupakan telur dari ayam yang dibesarkan di pabrik atau kandang dan diberikan makanan berupa biji-bijian. Telur tersebut memiliki kadar omega-3 yang lebih rendah dibandingkan dengan telur dari ayam yang dibesarkan di padang rumput. 

Maka dari itu, telur yang lebih sehat adalah telur yang berasal dari ayam yang dibesarkan di padang rumput. Selain tinggi akan kandungan omega-3, telur tersebut juga tinggi vitamin yang larut dalam lemak. 

Bagi Anda yang memiliki penyakit kardiovaskular, maka disarankan untuk membatasi diri dalam mengonsumsi telur setiap harinya. Walaupun efek dari kolesterol telur terhadap tubuh dalam jumlah yang kecil. 

Instansi kesehatan juga memiliki pandangan yang sama bahwa para penderita kardiovaskular harus mematuhi batasan tersebut. Selain mematuhi batasan, mereka juga harus menjalankan diet serta perawatan medis yang tepat pula.


Anda tidak perlu takut untuk mengonsumsi telur karena sebenarnya telur memiliki banyak sekali manfaat untuk tubuh. Seperti misalnya mampu meningkatkan kadar kolesterol HDL atau kolesterol baik. 

Tidak hanya itu saja, kandungan omega-3 dalam telur juga dapat menurunkan trigliserida darah. Bahkan telur juga dapat meningkatkan kadar antioksidan karotenoid seperti lutein yang ada di dalam darah. 

Jadi dari penjelasan di atas terkait bolehkah pasien stroke makan telur, kesimpulannya adalah boleh asalkan taat pada batasan yang telah ditentukan. Mengingat memiliki banyak sekali manfaat yang baik bagi tubuh walaupun mengandung kolesterol yang tinggi. 

Gravatar Image
Saya merupakan penulis yang berorientasi membahas tentang upaya meningkatkan kualitas hidup. Pembahasan seperti makanan yang bergizi, keamanan emosional, kehidupan keluarga, bahkan kebebasan untuk mempraktikan spiritual seseorang.