8. Jangan lupakan Latent Semantic Indexing (LSI) Keywords
Meski tidak sama persis definisinya, LSI dapat dibilang hampir sama dengan persamaan kata atau related keywords (kata-kata / istilah yang masih berhubungan dengan fokus keyword).
Simak Penjelasan berikut ini
Misal, kamu lagi menulis tips tentang tips membuat artikel yang SEO friendly, jadi kalian bisa memberi istilah-istilah mempunyai arti yang sama dengan hal itu misalnya bakso memiliki arti yang mirip dengan daging sapi bulat. Atau dibuat menjadi istimewa dengan bakso setan kesimpulannya dari judul misal cara membuat bakso sobat bisa menyisipkan dalam tulisanmu persamaan kata yang merujuk pada judul memakai kata yang lain misalnya pada contoh.
Serupa di atas, jika kawan menuju keyword “baju muslim”, maka akan sangat menarik jika kalian dapat mengikutsertakan kata-kata seperti busana muslim, baju gamis, abaya ke dalam artikel kawan. kalian juga bisa menambahkan kata yang saling terkait seperti model baju, gambar baju dan lain sebagainya.
LSI keyword di google related search
Trik mencari keyword-keyword LSI anda bisa memakai Google Suggestion/Autocomplete, Google Related Search atau plugin (khusus wordpress) yang sudah support fitur ini, seperti SEOpressor.
9. Hindari pemakaian Bold, Italic, Underline
Cara yang sudah dilakukan sejak jaman dulu yang sering disalahgunakan.
Memakai bold (tebal), italic (miring) dan underline (garis bawah) keyword bertujuan untuk mempermudah search engine memasukkan keyword yang penting pada tulisan kita.
Tapi dalam prakteknya, banyak yang memakainya dengan tidak wajar dan menerapkannya cuma pada keyword-keyword yang diinginkan saja.
Memang bisa sedikit membantu dari sisi pencarian keyword, tapi untuk sisi user experience, membingungkan. Artikel memakai Bold, Italic dan Underline yang berlebihan dapat menjadikan pembaca bingung dan langsung pergi akibat konten yang dibaca tidak menarik.
Pakailah Bold, Italic dan Underline seperlunya.
Memang sering digunakan untuk menegaskan keyword, gunakan bold sekali saja. Kalau italic wajarnya dipakai untuk kata tidak baku, sedangkan underline dipakai istilah atau catatan yang bermanfaat. kalian bisa mengimprovisasi penggunakan fitur ini dengan tetap menomorsatukan sisi user experience.
10. Pakailah Elemen h1, h2 & h3
Komponen heading h1, h2 & h3 digunakan untuk menentukan pokok paling penting pada suatu konten.
Di bagian postingan default wordpress atau template default blogspot komponen h1 seringnya dipakai untuk Judul artikel, H2 untuk kalimat penting dalam postingan dan h3 dipakai untuk menjelaskan inti bahasan tulisan h2.
Perhatikan misal berikut ini
<h1>Cara Membuat Bakso </h1>
Setelah itu bisa diselingi dengan kata pengantar dan lain sebagainya. Kemudian diikuti dengan tag h2 misalnya berikut ini.
<h2> Bahan membuat Bakso</h2>
<h3> Tips memilih bahan membuat Bakso</h3>
<h2> Cara Membuat Bakso </h2>
<h3> Tips Membuat Bakso lebih kenyal</h3>
perlu tahu: Pemakaian h2, h3 bisa lebih dari 1x dalam satu halaman artikel. Namun pemakaian h1 sebaiknya cuma 1x saja karena h1 adalah ide utama suatu artikel.