Aksi 212 dipenuhi banyak massa

7 Fakta ini buktikan 212 Sarat Muatan Politik

Posted on

3. Diputarnya lagu ‘Astaghfirullah Punya Presiden Si Raja Bohong’

Setelah ceramah Imam Besar FPI selesai kemudian keluarlah Lagu ‘Astaghfirullah Punya Presiden Si Raja Bohong’ diputar di Reuni 212. Seperti kita tahu lagu ini berisi ajakan untuk ganti presiden.

Karena dianggap presiden adalah raja bohong. Hal ini sudah membuktikan dengan jelas adanya muatan politik dalam kegiatan 212. Memang kegiatan ini dihadiri oleh banyak orang. Baik yang ikut bersenang senang maupun ada yang hanya ikut ikut saja. Tetapi sebagian besar adalah fanatisan pendukung Prabowo Subianto- Sandiaga Uno.

4. Dibacakan sumpah setia kepada Habib Riziq

Diawali dengan Al-Khaththath mengajak mujahid 212 yang siap mengikuti komando Habib Rizieq. Massa

5. Sebagian massa berteriak “Hidup Prabowo” dan mengacungkan 2 jari.

Saat Prabowo datang banyak orang yang mengacungkan 2 jari dan berteriak hidup Prabowo. Diawali ketika Prabowo hadir di lokasi sampai Prabowo turun dan meninggalkan lokasi ada masa yang selalu berteriak hidup Prabowo.

Baca : Kisah Mengharukan Rahmat Hidayat Kepengin Ketemu Jokowi

Tidak hanya berteriak mereka juga mengacungkan 2 jari sebagai isyarat untuk memilih paslon nomor urut 2. Padahal Bawaslu sudah jelas jelas melarang kegiatan tersebut dijadikan sebagai wahana politik.

6.  Curhat Habib Bahar Bin Smith Tentang Kasusnya. 

Habib yang sedang masuk kontroversi selanjutnya adalah habib Bahar bin Smith yang dinilai melukai bangsa Indonesia dengan mengatakan Jokowi Banci.

Bahar juga menyampaikan agar menonton ceramahnya secara full jangan dipotong potong. Bahar menjelaskan bahwa ungkapan Jokowi Banci itu berasal dari keinginan untuk membela tokoh yang datang di aksi sebelumnya yaitu aksi 411. Dalam aksi tersebut dikatakan banyak tokoh yang disemprot gas air mata.

Menurutnya, dia tidak akan meminta maaf atas apa yang diucapkan Jokowi Banci itu. Bahkan Bahar juga mengatakan lebih baik membusuk di penjara daripada meminta maaf.

Jadi memang sudah jelas sekali bukan bahwa fakta tersebut membuktikan kalau kegiatan 212 adalah kegiatan politik.

Kegiatan politik yang berkedok agama memang sedang marak terjadi di Indonesia. Jadi bijaklah menentukan sikap.

Comments are closed.