swab test

5 Pesantren Ini Menjadi Klaster Covid-19 Yang Lain Harap Waspada

Posted on

Kabar tidak menggembirakan datang dari Pesantren. 5 Pondok besar ini menjadi klaster penyebaran Covid-19. Tentunya hal ini menjadi perhatian untuk pembina dan pengasuh pondok pesantren. Jangan sampai tempat yang seharusnya digunakan mencari ilmu dianggap menjadi klaster persebaran wabah corona.

Berasal dari bahasa Inggris cluster, kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia yang berarti gugus. Sedangkan menurut KBBI klaster berarti bom yang pada waktu mendekati tanah meledak dan pecah menjadi bagian-bagian kecil. Jadi istilah klaster ini berarti jangan sampai pondok pesantren menjadi bom waktu persebaran virus corona.

Persebaran Kasus Covid-19 di Pesantren berbeda beda

Kasus persebaran yang terjadi di pondok pesantren ternyata unik. Artinya ada yang datang dari santri, ada juga yang datang dari pengasuh atau pengajar. Padahal dalam kunjungan ke Sukabumi KH Ma’ruf Amin mengharapkan jangan sampai Pondok Pesantren menjadi klaster persebaran virus corona.

Berikut ini pondok pesantren yang menjadi klaster persebaran Covid-19
NB : Tulisan ini bukan bermaksud membuat buruk citra pesantren, tetapi bersifat membangun agar lebih waspada terhadap ancaman wabah virus corona.

Baca juga:

1 Pondok pesantren Al Fatah Temboro, Magetan

Diawali dari kecurigaan Bupati Magetan Suprawoto terhadap persebaran virus. Kemudian dilakukan pengecekan. April 2020 kemudian diadakan tindakan. Mulai dari pemeriksaan. Kemudian ditemukan satu orang positif Covid-19. Kemudian ditemukan juga pasien Covid-19 sebanyak 43 asal Malaysia. Mereka dinyatakan positif setelah pulang dari Malaysia.

Dari awal inilah kemudian tersebar ke berbagai daerah. Mulai dari Mempawah, Riau, Bondowoso, Makassar dan lain sebagainya.

Seorang pengajar pondok pesantren di Mempawah Kalimantan Barat dinyatakan positif.Pengajar itu juga pengajar di pondok pesantren Temboro.Dia berhasil mudik diam diam ke Kalimantan.

Lalu di Makassar juga ada 12 santri pondok positif corona. Mereka juga pulang dari Temboro dan dinyatakan positif Covid-19.

Baca juga: Penambahan 5 Kasus Positif Covid-19 di Riau Berasal dari Klaster Santri Temboro

Saat itu Ichsan Mustari membenarkan kejadian ini. Ichsan merupakan Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan. Ada 16 santri yang sudah menjalani PCR (swab test). Hasilnya 12 diantaranya positif covid-19. Sedangkan 4 negatif. Kondisi badan yang masih fit dan muda membuat mereka menjadi OTG / orang tanpa gejala. Demikian penjelasan Mustari waktu itu.

Pemerintah Kabupaten Magetan juga membuat pengumuman 12 kasus positif covid-19. Kasus ini juga masih berkaitan dengan Temboro. Pemkab Magetan menjelaskan bahwa mereka adalah santri asal Malaysia yang tidak bisa pulang ke negaranya pada 27 April 2020 karena reaktif Covid-19.

Kepala Dinas Kominfo Magetan Saif Muchlisun menjelaskan ada pembatalan kepulangan santri sejumlah 29 orang. Karena menurut PCR menunjukkan reaktif. Tetapi setelah tes lanjutan swab terkonfirmasi yang positif sebanyak 12 orang.